Rahasia Kemampuan Hibernasi Beruang, Peneliti: Terletak dalam Kandungan Darah

Hibernasi merupakan fenomena yang dapat dilakukan oleh beruang tapi apa sebenarnya yang membuat mereka bisa berhibernasi? bisakah manusia menirunya?

Beruang – Hibernasi dan beruang merupakan dua kata yang umum digunakan dan memaknai sebagai contoh satu sama lain. Kita umumnya terbiasa menyebutkan beruang sebagai contoh hewan yang melakukan hibernasi dan sebaliknya menjelaskan pengertian dari hibernasi dengan diakhiri menjadikan beruang sebagai contoh yang menyertainya.

Beruang hitam tidur
Beruang hitam tidur (© Pixabay/takanashi66)

Beruang memang cukup dikenal sebagai salah satu hewan yang mampu melakukan hibernasi, sebuah aktivitas yang cukup mustahil untuk dilakukan oleh manusia. Karena itu, fenomena hibernasi kerap menjadi bahasan yang menarik untuk diungkapkan rahasia di dalamnya.

Bahkan, kerap kali terdapat pengandaian terkait hibernasi seperti, bagaimana jika manusia bisa melakukan hibernasi? Apakah kemampuan ini bisa mengurangi kebutuhan pangan dunia, andaikan banyak manusia yang melakukan hibernasi? Hingga, pengandaian receh seperti apakah kita bisa menghemat pengeluaran biaya harian dengan melakukan hibernasi?

Hingga saat ini masih banyak misteri tentang hibernasi yang belum diungkapkan, begitu pula yang sedang dipelajari oleh beberapa peneliti di Jepang. Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan sebuah kandungan yang ‘belum teridentifikasi’ dalam darah beruang dan membuat mereka mampu melakukan hibernasi. Hasil penelitian tersebut telah dirilis dalam jurnal online yang dipublikasikan melalui website PLOS One.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan ini mengamati dan menguji sampel darah dari beruang hitam. Selama waktu itu, mereka mengamati kandungan dan reaksi yang timbul dari pemberian serum darah beruang hitam pada beberapa objek uji. Diantaranya adalah kultur jaringan dari sel otot rangka manusia.

Kandungan Misterius dalam Darah Beruang

Beruang hitam
Beruang hitam (© Pixabay/Elise Wong)

Seperti dilansir dari website Science Alert, hibernasi pada beruang hitam membuat hewan ini dapat tidur dalam waktu sampai tujuh bulan lamanya dan dapat bangun dengan keadaan yang sehat dan bugar. Keadaan ini akan sulit dilakukan oleh manusia, karena aktivitas tidur dalam tempo yang sama dengan beruang hitam saat hibernasi akan membuat otot-otot manusia mulai melemah akibat kurangnya aktivitas.

Cukup berbeda dengan yang dialami oleh para beruang yang dapat bangun kembali ketika musim semi dengan tubuh yang lebih ramping dan kuat. Ini terjadi karena selama masa tidur panjang mereka, para beruang dapat mempertahankan massa otot dan kekuatan mereka.

Meskipun ketika tidur mereka tidak atau jarang melakukan aktivitas yang dapat menggerakkan otot mereka saat hibernasi, beruang hanya melakukan sedikit gerakan atau bahkan tidak melakukan gerakan sama sekali, tidak makan ataupun minum, serta tidak buang air kecil ataupun besar.

Para ilmuwan selama bertahun-tahun telah menyelidiki fenomena ini, dan mulai mencapai kesimpulan pada darah beruang terdapat semacam zat terlarut yang memungkinkan hibernasi dapat terjadi dan dilakukan oleh para beruang. Kandungan ini diduga dapat membantu mengatasi antrofi atau atrophy pada otot manusia -keadaan yang mengakibatkan berkurang atau hilangnya massa otot akibat kurangnya aktivitas atau sebab khusus lainnya seperti dampak penyakit-.

Pengujian Serum Darah Beruang pada Sel Otot Manusia

Beruang sloth hitam
Beruang sloth hitam (© Pexels/Kevin Bidwell)

Dalam penelitiannya para peneliti di Jepang, telah melakukan uji coba pemberian serum darah dari tujuh beruang yang tengah berhibernasi pada kultur jaringan dari sel otot manusia, tepatnya bagian sel otot rangka. Dari percobaan tersebut mereka menemukan bahwa setelah pemberian serum menunjukkan aktivitas peningkatan kandungan protein sel selama waktu 24 jam pengujian. Pada waktu yang sama pula, terjadi penurunan produksi regulatory protein atau protein pengatur yang bertanggung jawab pada aktivitas pelepasan atau peluruhan sel otot yang tidak terpakai.

Keadaan tersebut ternyata hanya berlaku pada pemberian serum darah beruang yang berhibernasi saja. Pada pengujian yang berbeda dengan serum darah dari beruang yang sedang tidak dalam masa hibernasi. Serum yang diberikan tidak menghentikan proses alami degradasi protein dalam sel otot rangka manusia.

“Kami telah mengindikasikan bahwa ‘beberapa faktor’ yang ada dalam serum dari beruang yang hibernasi dapat mengatur metabolisme protein dalam kultur sel otot rangka manusia dan berkontribusi pada pemeliharaan massa otot,” kata fisiolog, Mitsunori Miyazaki dari Universitas Hiroshima. “Namun, identifikasi 'faktor' ini belum tercapai.” Tambahnya.

Beruang hitam
Beruang hitam (© Pixabay)

Penelitian serupa rupanya juga sempat dilakukan dengan serum beruang hitam di masa lalu, tetapi hasil penelitian tidak ada yang berhasil menjelaskan dan menunjukkan dengan tepat 'faktor' yang mendorong kemampuan ‘super’ tersebut. Namun, pada tahun 2018, pengujian pada serum dari beruang yang berhibernasi menghasilkan pengurangan proses protein turnover atau pergantian protein pada jaringan otot rangka manusia. Efek serupa juga telah ditunjukkan pada percobaan dengan jaringan otot rangka dari tikus.

Namun, hingga kini ‘faktor’ yang terkadung dalam serum darah beruang tersebut belum teridentifikasi. Menurut Miyazaki, dengan mengidentifikasi ‘faktor’ dalam serum darah beruang yang berhibernasi dan mengklarifikasi mekanisme yang belum dijelajahi di balik fenomena ‘otot yang tidak melemah bahkan tanpa digunakan’ pada hewan yang berhibernasi. Terdapat kemungkinan untuk mengembangkan strategi rehabilitasi yang efektif pada manusia dan mencegah kondisi terbaring di tempat tidur (akibat usia atau penyakit) di masa depan.

“Untuk saat ini, hanya itu yang kami ketahui” katanya, tetapi Miyazaki bertekad untuk terus mencari jawaban.

Sebuah penelitian yang sangat penting untuk dilanjutkan dan berpotensi memiliki dampak penting pada kehidupan manusia di masa depan bukan? Bayangkan pasien yang telah koma selama bertahun-tahun dapat langsung kembali beraktivitas layaknya manusia normal, hanya beberapa saat setelah sadarkan diri. Wah menarik sekali bukan?.

Tertarik pada literatur tentang Biologi, sejarah peradaban kuno dan pop culture Jepang

Posting Komentar

-->