Tiap Babak Hidup Kozuki Oden, Refleksi Politik Isolasi Jepang dan Kepahlawanan Samurai

Kozuki Oden adalah samurai yang direkrut Raja Bajak Laut bukan karena skill berpedangnya namun berkat kemampuan menulis serta membaca, mengapa begitu?

One Piece – Wano Kuni sebagai salah satu negara dalam serial One Piece mengambil set tema yang terinspirasi dari negara Jepang, lebih tepatnya pada jaman pemerintahan Shogun Tokugawa. Kala itu Jepang menerapkan politik Sakoku atau politik isolasi, dimana dalam penerapannya Jepang “menutup diri” dari dunia luar dengan membatasi interaksi antar warga negaranya dengan warga asing seperti peraturan tidak diperbolehkannya warga asing masuk ke negara Jepang, larangan saling berinteraksi antar warga Jepang dan warga asing hingga larangan untuk meninggalkan Jepang bagi warga negaranya.

Sosok legenda Kozuki oden
Sosok legenda Kozuki Oden (© Toei Animation)

Upaya itu ditunjukkan untuk mencegah beberapa hal terutama menghindari pengaruh konsep asing masuk dan tersebar di dalam negara Jepang, sekaligus demi menjaga dan mempertahankan pemerintahan Shogun yang berkuasa kala itu. Sebagai refleksi konsep cerita, keadaan Wano saat pertama kali diperlihatkan serta kala tulisan ini dibuat hampir serupa dengan kondisi Jepang saat menerapkan politik Sakoku, yaitu kala dipimpin oleh seorang Shogun yang masih membatasi hubungan dengan pihak asing dan dunia luar.

Selain segi politik, Jepang kala itu juga dikenal sebagai negeri asal para samurai. Selaras dengan itu Wano Kuni diceritakan juga tempat lahirnya para samurai hebat dan salah satunya adalah Kozuki Oden. Samurai yang bercita-cita membuka pintu Wano kepada dunia luar ini memiliki kisah hidup yang melegenda dalam dunia One Piece, meskipun semasa hidupnya keinginannya tidak tercapai kala itu. 

Alur cerita saat ini membawa protagonist utama One Piece, Monkey D. Luffy yang singgah kemudian ikut berjuang membuka Wano Kuni bersama para rekan samurainya dalam upaya menjatuhkan Shogun saat ini. Sebuah bentuk dari refleksi berakhirnya politik Sakoku negara Jepang saat restorasi Meiji berlangsung setelah diinisiasi “bantuan” asing yang memaksa membuka pintu Jepang dengan pihak asing. Mematik reaksi berantai hingga para pemimpin lokal mulai bersatu menggulingkan kekuasaan Shogun yang berakhir membuka hubungan Jepang dengan dunia luar. Memberikan klue bagaimana penyelesaian babak akhir arc Wano Kuni yang akan ditulis Eiichiro Oda kelak.

Mampu membuka pintu hubungan Wano dengan dunia luar mungkin akan melengkapi kisah hidupnya namun tanpa itupun kisah hidup Kozuki Oden sudah cukup untuk diceritakan dari mulut ke mulut sebagai legenda dalam dunia One Piece.

Bukan tanpa sebab saya menyatakan hal tersebut, namun berdasarkan kisah hidup Oden yang telah ditampilkan menyajikan backstory karakter ini yang dibagi dalam beberapa babak dibuat dengan sangat baik. Mengikuti tema cerita arc Wano Kuni yang dibuka dan ditutup oleh tirai pada tiap pergantian babak cerita, seperti pergantian babak sebuah pementasan sandiwara di atas panggung, cerita hidup Kozuki Oden juga dibagi dalam beberapa babak kehidupan.

Calon Penerus yang Gagal

sosok legenda kozuki oden
Sosok legenda Kozuki Oden (© Toei Animation)

Kozuki Oden sebenarnya lahir sebagai calon Shogun selanjutnya berdasarkan garis keturunan dari ayahnya Shogun sebelumnya Kozuki Sukiyaki. Namun ketenarannya ketika remaja membuatnya tidak sesuai sebagai profil pemimpin negara, Oden terkenal di Ibu kota dalam dua citra. 

Pertama sebagai pemuda yang disegani dan dihormati atas kemampuan berpedang serta kekuatan tubuhnya yang melambungkan karismanya sebagai pria. Kedua dibenci dan ditakuti karena perangainnya yang cenderung amoral seperti mengambil uang negara untuk pergi ke lokalisasi, magnet perkelahian serta keributan dan sebagainya.

Usia yang bertambah melunakan Oden, dia mulai perduli dengan kemalangan rakyat dan melakukan aksi-aksi sebagai upaya penyelesaian masalah namun magnet keributan selalu melekat padanya. Sebagai contoh ketika berusaha menolong warga dari kekeringan, Oden justru membuat desa jadi kebanjiran, label ini juga yang didapatnya saat Oden menghentikan amukan babi raksasa yang menghancurkan kota dia justru dianggap sebagai orang yang menyulut kemarahan si dewa gunung yang berwujud babi tadi.

Persona ini yang membuat ayahnya mengambil sikap memutus hak waris serta mengasingkan Oden dari Ibu Kota.

Menjadi Daimyo yang Dicintai Rakyatnya

sosok legenda kozuki oden
Sosok legenda Kozuki Oden (© Toei Animation)

Singkat cerita Oden mulai berjalan mengitari seluruh negeri di saat itu satu-persatu pengikutnya bertambah namun alih-alih orang yang cakap, para pengikut ini juga terdiri dari berandalan dan orang buangan yang terpesona oleh karisma Oden. 

Sampai suatu ketika Oden diam-diam pergi seorang diri meninggalkan pengikutnya ke suatu wilayah bernama Kuri. Wilayah ini adalah satu-satunya lokasi di Wano Kuni yang tidak tersentuh hukum dan berisikan para penjahat serta buronan yang kabur, sehingga bau anyir darah biasa tercium di sekitar Kuri. Oden yang mengetahui hal ini tertantang untuk mengalahkan para bandit yang dipimpin Ashura Doji itu.

Pertarungan berakhir dengan kemenangan Oden, dia mulai memimpin para bandit beserta pengikutnya untuk merestorasi wilayah Kuri menjadi tempat yang ramah untuk dihuni. Kabar pencapaiannya memimpin Kuri menyebar cepat keseluruh negeri, mengembalikan kecintaan rakyat padanya serta membuat ayahnya menunjuk dirinya sebagai Daimyo Kuri atau tuan tanah Kuri.

Memenuhi Mimpi Berlayar ke Luar Wano

kozuki oden berduel dengan kaido
Kozuki Oden berduel dengan Kaido (© Toei Animation)

Oden memang diceritakan ingin pergi keluar Wano dan melihat dunia. Sebelum menjadi Daimyo, pria ini tercatat 38 kali mencoba berlayar ke lautan namun selalu gagal karena kurangnya kemampuan. Di suatu pagi kapal bajak laut Shirohige terdampar di pantai Wano, singkat cerita Oden bertemu dengan Shirohige yang nantinya akan dijuluki sebagai manusia terkuat di dunia. 

Seperti cerita pertemuan klise lainnya, dimulai dengan pertarungan sebagai sapaan pembuka keduanya pun akhirnya berteman. Waktu pun berjalan dan bajak laut Shirohige meninggalkan negeri Wano, namun Oden yang sangat ingin berlayar mencoba kabur dari Wano dengan mengengam rantai kapal. Shirohige yang sedari awal menolak keinginan Oden akhirnya menerima Oden sebagai kru kapalnya setelah beberapa kejadian.

Selama perjalanan Oden mulai menulis catatan perjalanannya dalam sebuah jurnal yang hingga saat ini masih ada dan ditampilkan dalam cerita One Piece saat ini.

Direkrut Raja Bajak Laut dan Menemukan One Piece

kozuki oden sedang menulis jurnalnya
Kozuki Oden sedang menulis jurnalnya (© Toei Animation)

Waktu terus berjalan, membuat Oden yang telah menemukan banyak hal baru diperjalannya bersama Shirohige tidak menyadari takdir besar di depannya. Bajak laut Shirohige dipertemukan dengan Bajak Laut Roger yang nantinya akan menemukan One Piece dan kaptennya Gol D. Roger akan dijuluki raja bajak laut. 

Singkat cerita setelah pertempuran dua kawan lama antara Shirohige dan Roger diakhiri dengan pesta. Dalam pesta ini Oden direkrut oleh Roger menjadi kru bajak lautnya karena kemampuannya membaca dan menulisnya alih-alih kemampuan berpedangnya sebagai seorang samurai.

Meskipun membaca dan menulis yang dimaksud Roger, spesifik pada huruf kuno Poneglyph yang membuatnya dapat membaca relik-relik yang akan mengarahkannya pada sejarah dunia serta pulau Laugh Tale yang menyimpan One Piece pada akhirnya. 

Namun tidak serta merta poin ini tidak menarik untuk dibahas, Oden yang terlahir dari kelompok samurai diceritakan menguasai kemampuan membaca serta memahat huruf poneglyph berkat darah Kozuki dalam dirinya yang diajarkan turun-temurun. Dalam referensi sejarah, samurai juga dikenal sebagai satu kelompok dalam tatanan kelas masyarakat Jepang yang cukup melek huruf dan budaya alih-alih hanya mengasah kemampuan berpedang saja. 

Bushido atau kode etik para samurai juga mengajarkan untuk terus mengasah diri karena alih-alih hanya sebatas prajurit, samurai juga adalah kelas bangsawan di zamannya sehingga tidak heran jika biasanya samurai adalah kelompok yang terdidik dengan belajar sastra dan matematika. Oden pun demikian, seperti disebutkan selalu menulis jurnal perjalanan selama petualangannya yang kini menjadi harta serta pedoman bagi generasi selanjutnya layaknya para samurai yang juga meninggalkan kontribusi pada budaya serta seni sastra dan kaligrafi Jepang saat ini.

Eksekusi Kozuki Oden

Eksekusi Kozuki Oden dalam minyak panas
Eksekusi Kozuki Oden dalam minyak panas (© Toei Animation)

Setelah menemukan One Piece bersama Roger, Oden kembali ke Wano Kuni dengan keinginan membuka pintu Wano pada dunia luar. Sekembalinya ke Wano, Oden mulai menyadari keadaan rakyat mulai sengsara di bawah kepemimpinan Kurozumi Orochi yang entah bagaimana menjadi Shogun, dengan didampingi pihak luar yang seseorang bajak laut bernama Kaido.

Oden yang marah menyerbu kastil Shogun seorang diri, namun adanya sandra dipihak Shogun Orochi kala itu, memaksa Oden menyepakati perjanjian yang membuat dirinya harus mempermalukan diri di depan rakyatnya selama tenggat waktu yang dijanjikan demi mengembalikan kebebasan rakyat Wano. Waktu berjalan namun janji tidak juga ditepati, akhirnya Oden mengambil sarung pedangnya tanda siap berperang dengan Shogun Orochi yang diwakili Kaido. Namun meski kali ini Oden beserta pengikutnya telah menyiapkan rencana sebelum pergi berperang, dengan segala tipu daya dan kelicikan dari pihak Orochi membuat Oden harus menerima kekalahan dan berakhir dieksekusi.

Eksekusi dimana Oden direbus hidup-hidup dalam minyak panas inilah yang melengkapi kisah legenda hidupnya. Karena pada momen ini, nama Kozuki Oden yang sudah tercoreng dibersihkan bersamaan dengan diungkapnya rahasia propaganda Shogun Orochi oleh mantan anak buahnya yang memilih memihak Oden. Eksekusi Oden ini juga kerap kali dikatakan mengambil referensi dari peristiwa eksekusi Ishikawa Gaemon yang dieksekusi dengan cara direbus dalam air panas sambil membopong anaknya, mirip seperti Oden yang selama direbus membopong para pengikutnya agar tidak terbakar minyak panas. Selain itu janji yang diberikan pada Oden jika mampu bertahan selama 1 jam pun tetap diingkari oleh Kaido serta Orochi, menjadikan rakyat yang sebelumnya mencemoohnya kembali menaruh kepercayaan pada Oden serta menangisi saat kematian sang samurai. 

Oden mati seperti kalimat yang sering dia ucapkan kala dia menyantap Oden (nama makanan) kesukaannya.

Kalimat yang sering Oden ucapkan saat menyantap Oden
Kalimat yang sering Oden ucapkan saat menyantap Oden (© Toei Animation)

"Niete Nanbo no Oden ni Sōrō" 

"Oden Wouldn't Be Oden If It Wasn't Boiled"

"Bukan Oden namanya jika tidak direbus"

Tertarik pada literatur tentang Biologi, sejarah peradaban kuno dan pop culture Jepang

Posting Komentar

-->