Alasan Kenapa Ace Mati di Arc Marineford One Piece, Berdasarkan Pengembangan Alur Cerita

Kematian Ace di akhir Arc Marineford memang menyedihkan, namun kematian Ace ternyata memiliki dampak pada pengembangan alur cerita One Piece

One Piece – Artikel ini melanjutkan pembahasan sebelumnya, mengenai alasan yang membenarkan kenapa Oda-sensei selaku author One Piece tega membuat karakter Portgas D. Ace mati di akhir arc Marineford. Cukup mengejutkan sebenarnya karena sebelum Arc Marineford, Oda-sensei dikenal cukup sayang dengan karakter yang dia buat, bagaimana tidak? tercatat sebelum arc Marineford diketahui belum ada karakter pada lini masa saat ini yang mati dalam jalan cerita One Piece (Going Merry saya tidak sertakan karena berupa kapal). 

Karakter yang diceritakan mengalami kematian biasanya berasal dari lini masa sebelum saat ini berjalan, seperti kematian Kuina pada flashback Zoro, Bellemere pada flashback Nami, Bachina atau Ibu Usopp dalam flashbacknya dan masih banyak lagi tokoh penting lain seperti Mont Blanc Noland atau Norland yang diceritakan di arc Skypiea setelah 400 tahun kematiannya atau bahkan sang raja bajak laut sebelumnya Gold Roger, yang momen eksekuisi serta pesan terakhirnya biasa ditampilkan mengawali opening One Piece. Bisa dipastikan sebelum arc Marineford, belum ada karakter yang dibuat mati di lini masa saat ini, bahkan para villain utama dalam tiap arc diceritakan masih hidup setelah arc berakhir, atau dikonfirmasi melalui cerita di panel cover story manganya.

Alasan Kenapa Ace Mati di Arc Marineford One Piece, Berdasarkan Pengembangan Alur Cerita
Portgas D. Ace (© Toei Animation)

Spoiler warning bagi kalian yang belum membaca One Piece sampai arc Marineford

Baca Juga: Alasan Kematian Ace, Berdasarkan Pengembangan Karakter Ace

Sebenarnya terdapat salah satu moment suatu karakter “sempat” diceritakan mati di lini masa utama dalam cerita One Piece. Yaitu di arc Alabasta saat Pell terbang membawa bom ke langit untuk menghindarkan bom meledak di kota dan memakan banyak korban jiwa.

Cukup heroik bila saja tokoh Pell benar dibuat mati, momen kematiannya juga bisa menjadi salah satu kematian yang akan cukup berkesan untuk pembaca namun bukan Oda-sensei jika tidak menjahili para pembaca dengan memunculkan kembali karakter Pell di akhir arc Alabasta, dengan penggambaran siluet yang terkejut ketika menemui makam dengan namanya sendiri.

Oda dikenal sangat sayang dengan karakter buatannya, namun selepas kematian Ace di arc Marineford. Sang author menjadi cukup tega dengan dilanjutkannya tren kematian beberapa karakter populer pada lini masa saat ini berlangsung, sebut saja Shirohige alias Edward Newgate kapten Ace yang juga mati di akhir Marineford dan Pedro sang guardian suku mink yang mengorbankan nyawanya di arc Whole Cake Island.

Namun, tidak dapat dipungkiri jika kematian beberapa karakter tersebut cukup beralasan dan dapat dimaklumi, jika didasarkan pada kondisi fisik karakter saat menjelang ajal serta untuk bumbu pengembangan jalan cerita ke depannya. Seperti beberapa alasan yang coba saya jabarkan tentang kematian sang karakter ikonik Portgas D. Ace si Tinju Api berikut ini, berdasarkan pengembangan alur cerita.

Kembalinya Ingatan Sabo

Kemunculan Sabo dalam arc Dressrosa (© Toei Animation)

Ace, Sabo dan Luffy, saat kecil ketiganya telah bertukar cawan sake dan bertukar sumpah menjadi saudara. Ace dan Sabo sebagai kakak tertua dan Luffy sebagai adiknya. Sabo lalu dikisahkan mati saat mencoba kabur dari rumahnya dan menjadi yang pertama berlayar diantara ketiganya sebagai bajak laut, naas kapalnya diserang oleh kapal milik Tenryuubito yang sedang lewat lalu terbakar dan kemudian Sabo dikabarkan mati saat itu.

Mengetahui hal itu kedua saudara yang tersisa sangat bersedih dan bahkan karena Luffy tidak berhenti menagis membuat Ace sampai berjanji kepada Luffy bahwa dia tidak akan pernah mati,  itulah yang dipercayai keduanya bahkan hingga 2 tahun selepas kematian Ace, Luffy hanya tau bahwa dia satu-satunya yang tersisa (╥﹏╥).

Setidaknya hal itu terjadi sampai Arc Dressrosa dimana Sabo akhirnya muncul dihadapan Luffy dan membuat fanbase yang tadinya terbagi menjadi 2 kubu akhirnya disatukan kembali dan dipaksa mengakui teori "Sabo is Alive" itu benar adanya. Pertemuan yang mengharukan ini juga menghapus pembahasan yang sangat sensitif yang selalu meninggalkan keributan kolom percakapan di grup dan forum saat ada salah satu member yang mencoba melempar bahasan tentang Sabo, keadaan kembali damai setelahnya.

Pada Arc ini juga dijelaskan alasan kenapa Sabo tidak ada di Marineford saat itu jika dia selama ini masih hidup. Sabo yang diperkenalkan kembali sebagai wakil komandan Revolutionary Army atau orang kedua di kelompok yang paling dicari atas upaya makar terhadap pemerintah dunia ini selama ini kehilangan ingatannya setelah Monkey D. Dragon (Ayah Luffy) menolongnya setelah kapalnya tenggelam dan terbakar diserang kapal Tenryuubito yang kebetulan melintas.

Ingatannya baru kembali saat ia membaca koran tentang berita kematian saudaranya Ace, saat membaca itu Sabo diceritakan menangis sambil berteriak histeris dan jatuh pingsan selama beberapa hari. Itulah kenapa ia tidak ada di sana membantu para saudaranya. Kemunculannya kembali sebagai sosok kakak pelindung bagi Luffy selepas kematian Ace tentunya sangat patut disyukuri penggemar terlebih dia juga akhirnya mewarisi buah iblis Ace, mera mera no mi.

Meskipun memiliki teknik bertarung yang berbeda dengan Hiken no Ace, teknik Ryusoken milik Sabo juga tidak kalah keren apalagi saat digabungkan dengan kekuatan api dari buah iblisnya dan jangan lupa bahwa Sabo juga sempat ditampilkan meminjam teknik yang sering digunakan Ace yaitu Hiken. 

Semakin Terbukannya Jalan Luffy Menjadi Raja Bajak Laut

Portgas D. Ace (© Toei Animation)
Portgas D. Ace (© Toei Animation)

Sebelumnya sudah dibahas mengenai garis keturunan Ace yang menjadikannya salah satu kandidat raja bajak laut setelah ini. Secara perhitungan dari kekuatan serta background orang tua menjadikan side character satu ini peluangnya bisa melampaui sang protagonist utama yaitu adik angkatnya Luffy si topi jerami.

Menarik jika berandai-andai bagaimana peta kekuatan koalisi kubu Ace jika dia tidak jadi mati di Marineford dan melihat peluangnya menjadi raja bajak laut selanjutnya. Pada akhir Marineford saja sudah jelas diperlihatkan objektif dari Shirohige adalah mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Ace, sehingga Ace dapat selamat serta berlayar ke lautan kembali demi menjadikan Ace sebagai suksesor Roger. 

Meskipun sebaliknya, Ace justru ingin kaptennya yang menjadi raja bajak laut selanjutnya namun Shirohige menginginkan sebaliknya dan dengan dalih menjadikannya kru sekaligus komandan divisi 2 bajak laut Shirohige. Itikad Shirohige ini sebenarnya menjadikan Ace dapat tetap berkembang di bawah bimbingan serta perlindungannya bahkan Shirohige sempat mencoba menghentikan Ace mengejar Teach atau Kurohige selepas membunuh salah satu kru sekaligus komandan divisi 4 Thatch.

Sudah dipastikan sisa crew Shirohige beserta aliansi bajak laut Shirohige akan mendukung dan beraliansi dengan Ace, jika saja dia masih hidup saat ini.

Kemungkinan ini dapat dilihat dari kemunculan para kapten aliansi yang muncul bukan karena sekedar menuruti perintah dari Shirohige saja namun alasan mereka ikut serta dalam perang ini diperlihatkan melalui flashback mereka, bahwa hubungan mereka dengan Ace memang sangat baik hingga bagai saudara.

Membuat mereka datang dan ikut dalam perang atas dasar persaudaraan mereka yang terjalin selama diatas kapal Moby Dick alih-alih datang hanya untuk menjalankan perintah Shirohige saja. Jangan lupakan Little Oars Jr. sang raksasa benua yang juga memiliki kedekatan emosional dengan Ace diperlihatkan hadir dalam upaya penyelamatan Ace (walau sampai saat ini statusnya masih tidak diketahui setelah terluka parah di perang Marineford).

Bahkan jika dilihat sifat dan kebaikan Ace ini serupa dengan Luffy, dimana kita tau sendiri bahwa karena sifatnya ini Luffy selalu mendapat rekan baru di tiap pulau yang disinggahi dan ditolong olehnya. 

Bukan tidak mungkin hal serupa juga terjadi pada Ace dimana pada beberapa kemunculan karakter yang lumayan sentral dalam cerita juga pernah bertemu dan memiliki ikatan kuat dengan Ace, sebut saja Jinbe anggota terbaru bajak laut Luffy si Topi Jerami ini memiliki kedekatan yang cukup erat dengan Ace hingga bersedia keluar dari Shichibukai dan ditahan di Impeldown karena menolak bertarung di kubu pemerintah saat eksekusi Ace. Pada Arc terbaru Wanokuni juga diperlihatkan hubungan baik Ace dengan beberapa tokoh sentral seperti Otama dan Yamato yang bahkan diketahui memiliki keinginan untuk berlayar keluar Wanokuni di atas kapal Ace.

Memang pada dasarnya diketahui bahwa Ace tidak memiliki niatan menjadi raja bajak laut, namun kematian sang kakak angkat ini menjadikan peluang Luffy menjadi raja bajak laut selanjutnya semakin terbuka, terlebih setelah kematian Ace objektif para sisa bajak laut Shirohige seperti Marco dan Izo kini adalah membantu Luffy seperti pada arc terbaru di Wanokuni, terlepas unsur aliansi dan dendam yang sama pada Kaido di arc tersebut. Membuat unsur nepotisme jika saja Ace menjadi raja bajak laut juga dapat dihindari dan membuka jalan untuk Luffy semakin berpeluang menjadi raja bajak laut (meskipun sudah pasti terjadi, secara dia kan protagonis utama :D).

Sadarnya Luffy dari Sifat Naif akan Kekuatannya yang Belum Cukup Kuat Kala Itu

Portgas D. Ace kecil (© Toei Animation)
Portgas D. Ace kecil (© Toei Animation)

Kematian Ace juga menyadarkan Luffy akan kemampuan dirinya yang masih lemah dan sedikit menghilangkan sifat kenaifannya hingga membubarkan bajak laut Topi Jerami untuk sementara selama 2 tahun dengan tujuan meningkatkan kemampuan masing-masing kru dengan latihan yang tiap kru jalani sebelum kembali mengarungi New World.

Awalnya dalam arc Sabaody Archipelago, kru bajak laut Topi Jerami telah terpencar akibat dipisahkan oleh kekuatan Bartholomew Kuma menuju pulau atau lokasi yang berbeda. Sebelum momen itu terjadi, Luffy sempat memberikan perintah kepada tiap krunya kala itu, untuk kembali bertemu di pulau Sabaody setelah 3 hari dari hari itu.

Luffy terlempar menuju pulau Amazon Lily, sebuah pulau yang hanya berisi wanita yang menjadi basis operasi dari Kuja Pirates yang dipimpin seorang Shichibukai bernama Boa Hancock. Pada momen tersebut. Singkat cerita di sana Luffy baru mengetahui berita tertangkapnya Ace, momen selanjutnya terus bersambungan hingga aksi penyelamatannya yang berakhir antiklimaks di akhir arc Marineford setelah gagal menyelamatkan hidup Ace.

Setelah mengalami momen depresi dan kesedihan, serta berkat petuah dari Jinbe yang kembali menyadarkan Luffy akan kehadiran kru yang masih dimilikinya. Membuat Luffy kemudian kembali menuju Marineford sekali lagi, guna memberikan tanda perpisahan serta doa pada mendiang kakaknya, bersama dengan Jinbe dan Rayleigh. Pada momen itu juga, Luffy membagikan perintah terbaru pada para krunya melalui tato 2Y dan 3D yang dicoret, sebagai perintah untuk kembali bertemu dalam waktu 2 tahun, bukan dalam waktu 3 hari seperti perintah sebelumnya. Dalam waktu itu setiap kru Luffy kemudian mulai berlatih dan berusaha menjadi lebih kuat dalam perspektif mereka masing-masing, demi menjadi orang yang mampu menopang tiap langkah Luffy lebih dekat sebagai Raja Bajak Laut.

Setidaknya, kematian kakaknya membuat Luffy menjadi sadar akan kekurangan kompetensinya untuk menjadi Raja Bajak laut kala itu. Memberikan instruksi untuk rehat demi berlatih selama 2 tahun pada tiap krunya juga adalah bukti dari mulai hilangnya sifat naif Luffy. Andai, Ace tidak jadi mati di akhir arc Marineford, belum tentu Luffy akan melalui rute kesedihan dan depresi yang akan menyadarkan dirinya tentang kapasitas dirinya dan krunya kala itu.

Sekian pembahasan mengenai karakter Portgas D. Ace tentang alasan kematiannya yang menurut penulis memang disayangkan namun dilain pihak momen ini juga sangat penting untuk terjadi untuk kabaikan Ace sendiri ataupun kebaikan Luffy dan alur cerita One Piece kedepannya.

Baca Juga: Alasan Kematian Ace, Berdasarkan Pengembangan Karakter Ace

Tertarik pada literatur tentang Biologi, sejarah peradaban kuno dan pop culture Jepang

Posting Komentar

-->